A. Deduktif
1.1 Pengertian Paragraf
Deduktif
Pengertian
dari paragraf deduktif, yaitu sebuah paragraf yang berpola dari umum ke khusus,
artinya paragraf yang didahului dengan kalimat umum kemudian dikembangkan
dengan beberapa kalimat penjelas. Pembahasan mengenai jenis paragraf yang satu
ini biasa kita temui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, mulai dari SD
sampai dengan SMA. Contoh dari paragraf deduktif bisa kita temukan di pelbagai
penyedia artikel, seperti internet, majalah, tabloid dan juga koran.
Jika digambarkan secara sederhana, format dari paragraf yang satu ini adalah : Umum - Khusus. Jadi, tentunya sangat mudah bagi Anda untuk membuat sebuah tulisan ataupun artikel dengan format deduktif, karena intisari dari informasi yang kita sajikan berada di awal paragraf dari tulisan tersebut. Bagaimana, sudah mengerti? Jika sudah mengerti, berikut ini kami sampaikan beberapa ciri-ciri beserta contohnya.
Jika digambarkan secara sederhana, format dari paragraf yang satu ini adalah : Umum - Khusus. Jadi, tentunya sangat mudah bagi Anda untuk membuat sebuah tulisan ataupun artikel dengan format deduktif, karena intisari dari informasi yang kita sajikan berada di awal paragraf dari tulisan tersebut. Bagaimana, sudah mengerti? Jika sudah mengerti, berikut ini kami sampaikan beberapa ciri-ciri beserta contohnya.
1.2 Ciri-ciri Paragraf
Deduktif
1. Kalimat utama
berada di awal paragraf
2. Kalimat utama
disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan
1.3 Contoh Paragraf
Deduktif
Contoh 1
Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak, sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
Contoh 2
Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah. Ini terjadi karena banyak murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “Kebersihan adalah sebagian dari iman”.
Contoh 3
Pos kesehatan di pasar itu memang di khususkan melayani pedagang dan pembeli. Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan dagangannya karena haanya berobat masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre saat sepi pembeli. “Kebanyakan periksa gula darah dan rematik, mayoritas pasiennya berusia tua,” papar Siti.
Contoh 4
Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka kita juga akan sehat. Maka dari itu, kegiatan kerja bakti sangat penting di lingkungan sekolah.
Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak, sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
Contoh 2
Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah. Ini terjadi karena banyak murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “Kebersihan adalah sebagian dari iman”.
Contoh 3
Pos kesehatan di pasar itu memang di khususkan melayani pedagang dan pembeli. Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan dagangannya karena haanya berobat masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre saat sepi pembeli. “Kebanyakan periksa gula darah dan rematik, mayoritas pasiennya berusia tua,” papar Siti.
Contoh 4
Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka kita juga akan sehat. Maka dari itu, kegiatan kerja bakti sangat penting di lingkungan sekolah.
B. Induktif
1.1 Pengertian Paragraf
Induktif
Paragraf Induktif adalah
paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk
menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
Masih kurang puas dengan definisi tersebut? Baiklah
karena definisi yang baik disertai dengan batasan dan ciri-cirinya. Kita
uraikan ciri-cirinya. Ciri-ciri paragraf induktif dapat diketahui dengan
melihat atau membuat sebuah paragraf. Apabila dalam paragraf itu mula-mula
menyebutkan peristiwa khusus dan diakhiri dengan kesimpulan berdasar peristiwa
khusus tersebut, maka bisa dipastikan anda sedang membaca atau membuat paragraf
induktif.
1.2 Ciri-ciri Paragraf Induktif
1. Terlebih dahulu menyebutkan
peristiwa-peristiwa khusus
2. Kemudian, menarik kesimpulan
berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
3. Kesimpulan terdapat di akhir
paragraf
4. Menemukan Kalimat Utama, Gagasan
Utama, Kalimat Penjelas
5. Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf
5. Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf
6. Gagasan Utama terdapat pada kalimat
utama
7. Kalimat penjelas terletak sebelum
kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
8. Kalimat penjelas merupakan kalimat
yang mendukung gagasa utama Contoh
Paragraf Induktif Analogi
Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang
luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya
akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin
berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri
tegak.
1.3
Contoh Paragraf Induktif Analogi
Demikian pula dengan manusia yang
tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena
itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah
seperti padi yang selalu merunduk.
1.3.1Pengertian Paragraf
Sebab Akibat
Paragraf hubungan sebab akibat
adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi
sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
1.3.2
Contoh Paragraf Induktif Sebab Akibat
Kemarau tahun ini cukup panjang.
Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di
samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk
yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan
pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu
gagal.
1.3.3
Pengertian Paragraf Akibat Sebab
Paragraf hubungan akibat sebab
adalah paragraf yang dimulai dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian
fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan.
1.3.4
Contoh Paragraf Induktif Akibat Sebab
Hasil panen para petani di Desa
Cikaret hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak tanaman yang mati sebelum
berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh
dengan baik.
Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan dengan
lancar dan penataan letak tanaman tidak sesuai dengan aturannya. Semua itu
merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan
pertanian.
1.3.5
Pengertian Paragraf Sebab Akibat 1 Akibat 2
Dalam paragraf hubungan sebab
akibat 1 akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat
pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian
seterusnya hingga timbul beberapa akibat.
1.3.6
Contoh Paragraf Induktif Sebab Akibat 1 Akibat 2
Baru-baru ini petani Cimanuk
gagal panen karena tanaman padi mereka diserang hama wereng. Peristiwa ini
menelan kerugian ratusan juta rupiah. Selain itu, distribusi beras ke kota-kota
besar seperti Jakarta dan Bandung terganggu.
1.3.7
Contoh Paragraf Induktif Sebab Akibat 1 Akibat 2
Pasokan beras di pasar
tradisional pun semakin lama semakin menipis sehingga masyarakat kesulitan
mendapatkan beras. Hal ini mendorong pemerintah untuk melakukan impor beras
dari negara tetangga dengan harapan masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan
pangannya selama menunggu hasil panen berikutnya.
Demikianlah penjelasan lengkap paragraf induktif.
Sudah disertakan pula di dalamnya jenis-jenis paragraf induktif,
sekaligus contoh-contoh kalimat paragraf induktif sesuai dengan
jenis-jenisnya. Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu para siswa atau
siapapun dalam menulis artikel atau karangan paragraf induktif.
C.
Paragraf Campuran
1.1 Pengertian Paragraf
Campuran
Paragraf
campuran adalah paragraf yang kalimat utama atau gagasan utamanya terletak di
awal dan akhir paragraf.
1.2
Ciri-ciri Paragraf Campuran
1. Kalimat utama atau gagasan utamanya
berada diawal dan diakhir kalimat
2. Penjelasan dari suatu kalimat
utamanya terletak di tengah kalimat'
1.3
Contoh Paragraf Campuran
Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara. Bagia pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karna yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.
Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara. Bagia pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karna yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.
D.
Paragraf Ineratif
1.1 Pengertian Paragraf Ineratif
Paragraf Ineratif
adalah sebuah karangan paragraf yang terdapat kalimat utama yang kalimat
utamanya disampaikan secara tersirat, tidak disebutkan secara langsung.
1.2
Ciri-ciri Paragraf Ineratif
1. Kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu
2. Diikuti kalimat utamanya, dan diakhiri dengan kalimat- kalimat penjelas lagi.
2. Diikuti kalimat utamanya, dan diakhiri dengan kalimat- kalimat penjelas lagi.
1.3 Contoh Paragraf Ineratif
Seminggu menjelang
hari raya Idhul Fitri, kebutuhan masyarakat semakin meningkat. Mulai dari harga
makanan pokok hingga sandang. Masyarakat khawatir jika tidak mempersiapkan
kebutuhan hari raya dari sekarang, stok kebutuhan menjelang hari raya semakin
sedikit. Seriring meningkatnya kebutuhan orang banyak, rupanya kekhawatiran
masyarakat tersebut dimanfaatkan oleh para pedagang untuk meningkatkan harga
kebutuhan pokok. Karena perbuatan pedagang yang seperti ini, terpaksa
masyarakat harus membeli dengan harga tinggi
0 komentar:
Posting Komentar