A.Jenis-Jenis Paragraf
1.1
Narasi
a. Pengertian
Menceritakan atau
mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca
mengalami sendiri peristiwa itu.
b. Contoh
Tepat ketika tanggal
10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal
18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk
mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai
Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang
nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu
riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka
ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis,
pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku
mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya.
Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua
kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku
saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu
berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan
dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam
benakku, aku kan kembali esok.
1.2
Deskripsi
a. Pengertian
Menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetil
sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya
sendiri.
b. Contoh
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai
Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti
menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih
lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang
menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa
memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir
serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin
membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika
bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai
dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran
di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar
sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis
manca negara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman. Seperti
apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi
pantai Parang Tritis.
1.3 Eposisi
a. Pengertian
Menjelaskan atau memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan
member informasi (menambah wawasan).
b. Contoh
Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang
terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis
merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai
lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai
keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain
ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai,
gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh
pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun
pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang
disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung
belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari
parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain
pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga
ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur
ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga
udara/aeromodeling.
1.4
Argumentasi
a. Pengertian
mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan
disertai bukti dan fakta
b.Contoh
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang
membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang
disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa
tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan
meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para
praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah
wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current.
Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat,
tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya
sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai
Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga
banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan
sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati
tenggelam.
1.5
Persuasi
a. Pengertian
karangan yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk
seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.
b. Contoh
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang
membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang
disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa
tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan
meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para
praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah
wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current.
Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat,
tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya
sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai
Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga
banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan
sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati
tenggelam. Oleh karena itu, selayaknya warga masyarakat tidak lagi percaya
hal-hal gaib dan bisa mengedepankan penalaran logika atau akal sehat.
Pemerintah daerah pun sebaiknya memberikan pemahaman yang benar mengenai
penyebab bencana laut kepada warga di sekitar pantai. Informasi tersebut dapat
diteruskan kepada wisatawan guna meningkatkan kewaspadaan mereka.
B.Karangan Jenis Argumentasi
2.1 Pengertian
Argumentasi
Argumentasi adalah
salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang
ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk[butuh rujukan] pembaca.
Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan,
maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi,
dan sebab akibat.
Tujuannya
adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah
benar dan terbukti.
Menurut
Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak
latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih
SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan
melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi
bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri
masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA.
Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka
akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk
bekerja. [1]
Kesimpulan
dari paragraf tersebut ialah memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya
akan menambah pengangguran.
Dilihat
dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:
·
Pendahuluan,
bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada
argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi
dikemukakan.
·
Tubuh
argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam
paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar.
Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan
dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan
pikiran yang logis.
·
Kesimpulan
atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang
ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai
sesuatu yang logis.
2.2 Ciri-Ciri Argumentasi
Karangan argumentasi memiliki ciri-ciri yang dapat membedakan dari
karangan jenis lain. Adapun ciri-ciri karangan argumentasi adalah sebagai
berikut ini:
·
Ada
pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya,
·
Terdapat
alasan, data, atau fakta yang mendukung,
·
Pembenaran
berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Data dan fakta yang digunakan
untuk menyusun paragraf argumentatif dapat diperoleh melalui wawancara, angket,
observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan.
·
Penjelasan
dalam Paragraf Argumentasi disampaikan secara logis
·
menjelaskan
pendapat, gagasan, keyakinan penulisnya, serta berisi argumen-argumen sebagai
upaya pembuktian dalam mempertahankan atau menyanggah suatu pendapat atau
sikap;
·
bertujuan
meyakinkan pembaca agar mengikuti apa yang dikemukakan penulis;
·
menyajikan
fakta yang diperjelas dengan angka, peta, statistik, grafik, organisasi,
gambar, atau bentuk lain;
·
menggunakan
logika dan penalaran sebagai landasan berpikir;
·
ada
analisis dan sintesis pada saat membahas suatu objek;
·
menggali
sumber ide dari pengalaman, pengamatan, dan penelitian serta sikap dari
penelitian;
·
dapat
bersikap mendasar pendapat atau sikap pembaca, dan mempengaruhi pembaca
sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat, sikap, dan keyakinan penulis benar;
·
bentuk
retorik yang sering digunakan dalam tulisan-tulisan ilmiah;
·
bagian
akhir argumentasi pada umumnya menyimpulkan hal yang telah diuraikan
sebelumnya;
·
menggunakan
bahsaa yang bersifat rasional dan objektif dengan kata-kata bermakna lugas dan
denotatif.
2.3
Jenis/Macam Argumentasi
1.
Paragraf argumentatif rincian
Jenis paragraf argumentasi rincian adalah paragraf
yang berisi pendapat dan alasan penulis yang disertai beberapa rincian.
Misalnya, paragraf argumentatif tentang Jiwa Kepahlawanan. Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan
dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat
berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai
dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab,
berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat
dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
2.
Paragraf argumentatif contoh
Paragraf argumentasi contoh adalah paragraf yang
berisi pendapat dan alasan penulis yang disertai beberapa contoh sebagai bukti
bahwa pendapat penulis benar dan tidak dapat disangkal lagi oleh pembaca.
Misalnya, paragraf argumentatif tentang Bahan Bakar Alternatif.
Contoh:
Setelah manusia mulai menyadari dampak penggunaan
bahan bakar fosil yang dapat membahayakan, manusia mulai berpikir untuk mencari
bahan bakar alternatif. Tetapi, apakah bahan bakar alternatif lain yang
diusulkan ini dapat efektif? Kita ambil contoh, bioetanol yang berasal dari
jagung. Jika kita menggunakan etanol dari jagung ini, maka diperlukan berapa
juta hektar lahan jagung untuk memenuhi kebutuhan manusia? Itu akan
mengakibatkan dampak lain yaitu berkurangnya lahan tempat tinggal dan lahan
hutan. Orang akan membuka hutan dan menjadikannya lahan jagung. Tentunya itu
merusak lingkungan bukan?
3.
Paragraf argumentatif sebab-akibat
Paragraf argumentatif sebab-akibat adalah paragraf
yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan
diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut.
Contoh paragraf argumentatif tentang Kegagalan
Panen.
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya,
pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu,
irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin
mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan tanahnya.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika panen di desa ini selalu gagal.
4.
Paragraf argumentatif akibat sebab
Paragraf argumentatif sebab-akibat adalah paragraf
yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian
dicari penyebabnya.
Contoh paragraf argumentatif akibat sebab tentang
Udara Kotor.
Udara di kota-kota industri sangat kotor dengan
banyaknya asap hitam hasil pembakaran di pabrik-pabrik. Udara semakin panas
sehingga menyebabkan berbagai dampak lingkungan hidup. Es di kutub selatan dan
di Greenland mulai mencair. Itulah berbagai akibat yang terjadi karena
eksploitasi besar-besaran minyak bumi.
Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf
argumentasi akan ditemukan:
a) Pendahuluan, bertujuan
untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen
yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi
dikemukakan.
b) Tubuh argumen,
bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf
argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang
disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan
dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang
logis.
c)
Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca
bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat
diterima sebagai sesuatu yang logis.
2.4
Tahapan Penulisan Argumentasi
1.
Menentukan Topik Paragraf Argumentatif
Sebelum Anda
menulis paragraf argumentatif, hal yang harus dilakukan adalah menentukan
topik. Pertama-tama tentukan terlebih dahulu topik apa yang akan Anda tulis
sebelum melakukan penulisan. Topik adalah pokok bahasan yang akan menjadi ide
utama sebuah tulisan. Apa saja bisa menjadi topik tulisan. Yang penting Anda
menguasai masalah tersebut dan menarik bagi Anda. Jika topik tulisan sudah
ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat batasan terhadap topik tersebut.
Sebab kadang topik yang Anda tentukan itu masih sangat umum dan luas, sehingga
kalau nanti dikembangkan menjadi kurang fokus. Untuk itu perlu dilakukan
pembatasan terhadap topik tersebut agar tulisan yang Anda kembangkan menjadi
lebih jelas dan fokus. Perhatikan contoh berikut!
Topik
: Perjuangan
Subtopik
: Perjuangan Seorang Ibu
2.
Pengumpulan Bahan Karangan
Sesudah
menentukan topik dan sudut pandang yang jelas, maka langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan bahan sesuai dengan topik tersebut. Di dalam mengumpulkan bahan
ini, Anda dapat melakukan dengan berbagai cara, misalnya mencari buku-buku yang
membicarakan masalah tersebut, membaca jurnal atau tulisan ilmiah yang pernah
diterbitkan, melakukan pengamatan, melakukan wawancara dengan narasumber,
mencari informasi dari surat kabar, atau dari internet, dan bisa juga cara-cara
lain yang penting bahan untuk penulisan Anda didapatkan.
3.
Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka
karangan adalah garis besar dari hal-hal yang hendak ditulis. Dengan kerangka,
penulis dimudahkan untuk menuangkan ide secara sistematis, terarah, dan
kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi.
Langkah-langkah
proses penulisan pada akhirnya tetap sama-sama membuat kerangka tulisan baik
yang konvensional maupun gaya bebas. Perbedaannya gaya konvensional membuat
kerangka dulu baru dikembangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf. Sedangkan,
gaya bebas. menulis dulu apa saja yang dikethaui dan mengalir saja, baru
setelah semua tertulis, kemudian ditentukan inti kalimatnya dan diurutkan
sehingga menjadi kerangka. Perhatikan contoh kerangka karangan tentang
Perjuangan Seorang Ibu berikut!
Topik : Perjuangan
Subtopik :
Perjuangan seorang ibu
Kerangka
karangan
- waktu
dalam kandungan
- memeliharaan
sejak bayi sampai besar
- memberikan
kasih sayang
- memberikan
perhatian
4.
Mengembangkan kerangka paragraf
Kerangka
paragraf yang telah Anda susun, kemudian dikembangkan menjadi sebuah paragraf
yang terdiri atas kalimat utama (Kalimat utama adalah kalimat tempat dituangkan
topik paragraf/pikiran utama/ ide pokok), jika ada dan kalimat-kalimat penjelas
(Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan pikiran-pikiran penjelas).
Kalimat utama dapat dituangkan di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf
(induktif) , atau di awal dan diulang pada akhir paragraf (deduktif-induktif).
Pengembangan kerangka tersebut sebaiknya dengan cara satu pikiran penjelas
dikembangkan menjadi satu kalimat penjelas. Contoh:
Topik
: Perjuangan
Subtopik :
Perjuangan seorang ibu
Kerangka
karangan
- perjuangan
tiada henti
- memberikan
kehidupan
- perjuangan
pemeliharaan
- terus
memberikan kasih sayang
Pengembangan:
Perjuangan ibu
tampaknya perjuangan yang tiada henti. Sejak kita di dalam kandungan, ibu telah
memberikan kehidupan untuk kita sampai melahirkan. Perjuangan itu disambung
dengan pemeliharaannya terhadap kita dengan tulus saat kita bayi, anak-anak,
hingga masuk dunia pendidikan. Akankah kasih sayang itu berakhir? Tidak. Ibu
terus memberikan kasih sayangnya, perhatiannya, dan segala rasa cintanya dengan
membimbing kita dalam hidup ini.
Setelah Anda
baca paragraf tersebut, Anda akan mengetahui bahwa kata-kata yang tercetak
tebal merupakan kerangka paragraf, sedangkan kata-kata yang dicetak biasa
merupakan pengembangan kerangka tersebut.
Langkah-Langkah dalam menyusun paragraf
argumentasi
1.
membuat topik terlebih dahulu
2.
menetapkan tujuan karangan
3.
melakukan observasi lapangan
4.
membuat kerangka karangan
5.
mengembangkan kerangka karangan
6.
membuat kesimpulan
2.5
Hal-Hal yang harus diperhatikan ketika menulis Argumentasi
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menulis paragraph argumentasi:
1.
berpikir posotif, kritis, dan logis
2.
mampu mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan, serta
mampu merangkaian untuk membuktikan keyakinan atau pendapat
3.
menjauhkan emosi dan unsur subjektivitas
4.
mampu menggunakan bahasa secara baik dan dan benar, efektif, dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda(ambigu).
2.6
Contoh Karya Tulis Argumentasi
1.
Sebagai orang awam, saya menganggap kenaikan BBM ini sangat meresahkan dan
menyulitkan masyarakat, terutama masyarakat kecil. Bagi masyarakat yang mampu
mungkin itu tidak akan menjadi masalah, tetapi bagi masyarakat kecil, hal ini
akan berakibat fatal. Biaya hidup mereka akan lebih besar, padahal kemampuan
mereka sangat minim. Kondisi sebelum BBM naik saja sudah kembang kempis,
apalagi setelah BBM naik, mungkin mereka hanya bisa malan pagi. Bahkan, mungkin
banyak yang kelaparan secara terselubung.
2.
Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran
karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah
saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA.
Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia
mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan
sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke
jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia
tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tetapi tanpa
lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi.
3. Akibat
perkembangan perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk, komsumsi energi di
dalam negeri juga meningkat. Kebutuhan gas di pulau jawa pada tahun 2002
sebanyak 943 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Tahun 2005, meningkat menjadi
1,136 MMCFD. Pada tahun 2010, kebutuhan gas di pulau jawa diperkirakan 2.252
MMCFD dan tahun 2015, sebanyak 3,441 MMCFD.
4.
Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan
pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak
miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses
pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana
dan prasaran dengan jalan menaikkan pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan,
uang gedung, dan lain-lain karena biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih
sekolah yang mempunyai sarana pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan
segan untuk membayar mahal demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi
anak-anak mereka. Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman,
sekolah tidak bisa mengenakan pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada
lagi yang bisa dipungut dari masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi
fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak.
5.
Kebiasaan menabung sejak dini memberi manfaat besar bagi orang yang
melakukannya. Dengan menabung, secara tidak langsung seseorang berusaha menata
hidupnya. Seperti sering terjadi, dalam hidup banyak kejadian yang tidak
terduga, seperti sakit, tertimpa musibah, mendaftar sekolah, dan sebagainya.
Hal-hal tersebut tentu memerlukan biaya. Dengan memiliki tabungan, seseorang
tidak akan terlalu panik ketika berhadapan dengan kejadian yang tidak terduga
itu. Mereka akan lebih mudah menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Jadi,
kegiatan menabung adalah tindakan yang menguntungkan.
6.
Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP
tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya
memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan
melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi
bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri
masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA.
Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka
akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk
bekerja. Jadi, memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah
pengangguran.
7. Sebagai orang awam, saya menganggap kenaikan BBM ini
sangat meresahkan dan menyulitkan masyarakat, terutama masyarakat kecil. Bagi
masyarakat yang mampu mungkin itu tidak akan menjadi masalah, tetapi bagi
masyarakat kecil, hal ini akan berakibat fatal. Biaya hidup mereka akan lebih
besar, padahal kemampuan mereka sangat minim. Kondisi sebelum BBM naik saja
sudah kembang kempis, apalagi setelah BBM naik, mungkin mereka hanya bisa malan
pagi. Bahkan, mungkin banyak yang kelaparan secara terselubung.
8. Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan
menambah pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja.
Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP
tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya
memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan
melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi
bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri
masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA.
Tetapi tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi.
9. Akibat perkembangan perekonomian dan pertambahan jumlah
penduduk, komsumsi energi di dalam negeri juga meningkat. Kebutuhan gas di
pulau jawa pada tahun 2002 sebanyak 943 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Tahun
2005, meningkat menjadi 1,136 MMCFD. Pada tahun 2010, kebutuhan gas di pulau
jawa diperkirakan 2.252 MMCFD dan tahun 2015, sebanyak 3,441 MMCFD.
10. Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat
kampanye dan pemilihan pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan
lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami
kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah
berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan pungutan
dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena biasanya
masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana pendidikan yang
baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal demi memberikan
pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di pinggiran kota,
pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan pungutan kepada orang
tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari masyarakat. Para siswa
harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak.
11. Kebiasaan menabung sejak dini memberi manfaat besar bagi
orang yang melakukannya. Dengan menabung, secara tidak langsung seseorang
berusaha menata hidupnya. Seperti sering terjadi, dalam hidup banyak kejadian
yang tidak terduga, seperti sakit, tertimpa musibah, mendaftar sekolah, dan
sebagainya. Hal-hal tersebut tentu memerlukan biaya. Dengan memiliki tabungan,
seseorang tidak akan terlalu panik ketika berhadapan dengan kejadian yang tidak
terduga itu. Mereka akan lebih mudah menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Jadi, kegiatan menabung adalah tindakan yang menguntungkan.
12. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah
paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat
pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi
lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang
tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi,
tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit
mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan
tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA
tidak memberi bekal untuk bekerja. Jadi, memilih SMA tanpa pertimbangan yang
matang hanya akan menambah pengangguran.
0 komentar:
Posting Komentar