Jumat, 31 Oktober 2014

10 TARIAN TRADISIONAL INDONESIA YANG DIGEMARI DAN TERKENAL DI DUNIA

Halo Jombloers, kini saya akan mempostingkan tentang Tarian Tradisional dan kesenian Bangsa Indonesia yang sangat digemari dan terkenal di dunia dan akhirat, oke, semoga bermanfaat 
& Thankyou. lanjut aja ya mbloo..... 

1. TARI BALI











Kesenian tari bali ini memang sangat di kagumi oleh banyak wisatawan asing seperti wisatawan dari AS, Thailand, Australia, Jerman, Jepang dan juga Cina, karena mereka suka dengan tarian anak bangsa indonesia yang semakin tersohor karena karya kesenian tari mereka ini. Banyak sekali turis yang mau berkunjung untuk bisa belajar tari bali karena mereka suka sekali dengan cerita dan juga pertunjukan seni bali itu sendiri, bali sangat banyak di temui sanggar tari apa itu tari seperti tari leak atau tari legong yang sudah sangat terkenal sekali.


2. TARI SAMAN




Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari 


3. TARI REOG PONOROGO





Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai
kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Reog juga sangat menghibur turis-turis yang datang ke Indonesia dan Reogpun menjadi salah satu tarian Indonesia yang mendunia.


4. TARI PENDET
                                      




Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “tarian ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. tari Pendet hingga saat ini menjadi tontonan wajib wisatawan yang berkunjung ke Pulau 


5. TARI KECAK

                            







Kecak (pelafalan: /’ke.tʃak/, secara kasar “KEH-chahk”, pengejaan alternatif: Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisanKera membantuRama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.


Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sigriwa.


Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.


Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya. Hingga saat ini tari Kecak menjadi tarian yang di kenal dunia lawat ciri khasnya yang tidak ada di negara manapun.


6. TARI KLASIK KRATON SURAKARTA

                 


Disebut sebagai tari klasik Surakarta karena bersumber pada tradisi budaya di lingkungan kraton. Semua gerakan baik itu tangan, kaki, badan maupun kepala memiliki aturan sendiri-sendiri. Gerakan tertentu bahkan memiliki filosofi yang sarat pesan, tidak sekedar melambangkan sebuah aktivitas. Belum lagi pakaian yang harus dikenakan dan musik yang mengiringi. Unsur-unsur itulah yang membuatnya berbeda dengan tari-tarian rakyat yang bersumber pada ekspresi masyakarat tempat dimana tarian itu berkembang. Menikmati tari klasik jawa di tempatnya dilahirkan, ibarat menjadi bangsawan di masa kerajaan.


7. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi


                                 

Ken Arok yang memerintahkan Singasari depalan abad lampau bergelar Sri Radjasa Bhantara sang Amurwabhumi itu bertandang di kraton Kasultanan Yogyakarta. Saat itu gending mendayu-dayu di pendapa ndalem Wironegaran di suatu malam yang anggun. Dan sang Amurwabhumi larut di sana, selama tiga puluh menit yang mempesona.


Begitulah kraton Yogyakarta membuka diri. Betapa sang Amurwabhumi hanya karya tari bedhaya, tapi kraton Kasultanan Ngayogyakarta yang terawat baik hingga di jaman kontemporer sekarang ini, tak menutup diri pada sejarah bangsanya, betapapun pahitnya dia. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi itu diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X setahun setelah dinobatkan menjadi raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.


Karya seni tari yang dicukil dari serat Pararaton itu mengkisahkan pergulatan asmara serta kepemimpinan yang dipersembahkan Sultan HB X untuk mengenang ayahanda, Sri Sultan HB IX. Pergelaran tari itu memperlihatkan gerak dan penataan koreografis tanpa cacat dalam menggambarkan kisah Ken Arok dan sang Pradnya Paramitha Ken Dedes di sebuah masa yang berbunga dan padat politik kerajaan itu.


Menari memang tak hanya sekedar menghafal gerak. Menari adalah efek ekspresi jiwa, sehingga dengan begitu seluruh tubuh jumbuh, menyatu dalam sebuah kesatuan gerak. Gerakan tubuh bukan sekedar interprestasi dari fisik semata-mata, tapi juga batin. Roso. Perasaan.


Memang ada sebuah motif di sana. Pemerintahan Sang Amurwabhumi agaknya mengusahakan harmoni antara kepercayaan Hindu dan Budha. Di kraton Yogyakarta ada ketentraman budaya yang selalu diupayakan agar ia terawat baik, bagi kehidupan juga bagi bangsanya.


8. Tari Jaipong



    Tari jaipong  atau yang sering disebut dengan "Jaipongan" adalah sebuah tarian tradisonal yang menampilkan suatu jenis tarian dan musik yang merujuk dari kekayaan seni di indonesia, khususnya Jawa Barat. tari jaipong ditemukan oleh Gugum Gumbira, seorang seniman asal kota kembang Bandung sekitar tahun 1960-an.
      Jaipongan adalah tarian yang digunakan oleh masayarakat untuk bergaul, tari ini juga disebut sebagai tari Pergaulan masyarakat sunda. tari ini semakin berkembang dan terus dikembangkan, hingga akhirnya tarian ini dapat diterima oleh masyarakat dan populer di mata masyarakat sejak tahun 1970-an.
      Seni pertunjukan tarian ini merupakan sebuah tarian yang sangat populer dengan sebutan Perkembangan Ketuk Tilu, karena memang sebenarnya tarian ini merupakan tarian yang di rajut dari Ketuk Tilu yang di kembangkan hingga akhirnya diberi nama Tari Jaipong (Jaipongan). Adapun ciri khas yang sangat kental dapat dilihat dari tarian ini yaitu tarian yang sederhana alami dan apa adanya, dilakukan dengan spontanitas, serta tarian ini menampilkan keceriaan, erotis, humoris dan tentunya semangat yang luar biasa, hal ini dapat kita lihat secara langsung dari pertunjukannya.
      Meski tarian ini tergolong dalam golongan tarian yang masih berusia muda tarian ini sudah dapat menjadi tarian resmi asal Jawa Barat yang sudah sering di gunakan pada saat upacara-upacara penyambutan tamu dari negara asing.

9. Tari Serimpi




Tari Serimpi adalah jenis tarian tradisional Daerah Jawa Tengah. Tarian ini diperagakan oleh empat orang penari yang semuanya adalah wanita. Jumlah ini sesuai dengan arti kata serimpi yang berarti 4. Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi empat penari sebagai simbol dari empat penjuru mata angin yakni Toya (air), Grama (api), Angin(udara) dan Bumi (tanah). Sedangkan nama peranannya adalah Batak, Gulu, Dhada dan Buncit yang melambangkan tiang Pendopo.
Nama serimpi sendiri oleh Dr. Priyono dikaitkan dengan akar kata “impi” atau mimpi. Gerakan lemah gemulai tarian serimpi yang berdurasi ¾ hingga 1 jam itu dianggap mampu membawa para penonton ke alam lain (alam mimpi). Konon, munculnya tari Serimpi berawal dari masa kejayaan Kerajaan Mataram, saat Sultan Agung memerintah antara 1613-1646. Dan tarian ini dianggap sakral karena hanya dipentaskan dalam lingkungan keraton sebagai ritual kenegaraan hingga peringatan Naik Takhta Sultan.
10. Tari Barong Bali

Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.

Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.

Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.

Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.

10. Kuda Lumping
Kuda Lumping juga disebut "Jaran Kepang" adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian tradisional yang dimainkan secara ”tidak berpola” oleh rakyat kebanyakan tersebut telah lahir dan digemari masyarakat, khususnya di Jawa, sejak adanya kerajaan-kerajaan kuno tempo doeloe. Awalnya, menurut sejarah, seni kuda lumping lahir sebagai simbolisasi bahwa rakyat juga memiliki kemampuan (kedigdayaan) dalam menghadapi musuh ataupun melawan kekuatan elite kerajaan yang memiliki bala tentara. Di samping, juga sebagai media menghadirkan hiburan yang murah-meriah namun fenomenal kepada rakyat banyak.

Dilihat dari cara permainannya, para penari kuda lumping seperti mempunyai kekuatan maha besar, bahkan terkesan memiliki kekuatan supranatural. Kesenian tari yang menggunakan kuda bohong-bohongan terbuat dari anyaman bambu serta diiringi oleh musik gamelan seperti; gong, kenong, kendang dan slompret ini, ternyata mampu membuat para penonton terkesima oleh setiap atraksi-atraksi penunggan (penari) kuda lumping. Hebatnya, penari kuda lumping tradisional yang asli umumnya diperankan oleh anak putri yang berpakaian lelaki bak prajurit kerajaan. Saat ini, pemain kuda lumping lebih banyak dilakoni oleh anak lelaki.

Bunyi sebuah pecutan (cambuk) besar yang sengaja dikenakan para pemain kesenian ini, menjadi awal permainan dan masuknya kekuatan mistis yang bisa menghilangkan kesadaran si-pemain. Dengan menaiki kuda dari anyaman bambu tersebut, penunggan kuda yang pergelangan kakinya diberi kerincingan ini pun mulai berjingkrak-jingkrak, melompat-lompat hingga berguling-guling di tanah. Selain melompat-lompat, penari kuda lumping pun melakukan atraksi lainnya, seperti memakan beling dan mengupas sabut kelapa dengan giginya.

Pada permainan kuda lumping, makna lain yang terkandung adalah warna. Adapun warna yang sangat dominan pada permaian ini yaitu; merah, putih dan hitam. Warna merah melambangkan sebuah keberanian serta semangat. Warna putih melambangkan kesucian yang ada didalam hati juga pikiran yang dapat mereflesikan semua panca indera sehingga dapat dijadikan sebagai panutan warna hitam.

Sebagai sebuah atraksi penuh mistis dan berbahaya, tarian kuda lumping dilakukan di bawah pengawasan seorang ”pimpinan supranatural”. Biasanya, pimpinan ini adalah seorang yang memiliki ilmu ghaib yang tinggi yang dapat mengembalikan sang penari kembali ke kesadaran seperti sedia kala. Dia juga bertanggung-jawab terhadap jalannya atraksi, serta menyembuhkan sakit yang dialami oleh pemain kuda lumping jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan dan menimbulkan sakit atau luka pada si penari. Oleh karena itu, walaupun dianggap sebagai permainan rakyat, kuda lumping tidak dapat dimainkan oleh sembarang orang, tetapi harus di bawah petunjuk dan pengawasan sang pimpinannya.

Kini, kesenian kuda lumping masih menjadi sebuah pertunjukan yang cukup membuat hati para penontonnya terpikat. Walaupun peninggalan budaya ini keberadaannya mulai bersaing ketat oleh masuknya budaya dan kesenian asing ke tanah air, tarian tersebut masih memperlihatkan daya tarik yang tinggi. Hingga saat ini, kita tidak tahu siapa atau kelompok masyarakat mana yang mencetuskan (menciptakan) kuda lumping pertama kali. Faktanya, kesenian kuda lumping dijumpai di banyak daerah dan masing-masing mengakui kesenian ini sebagai salah satu budaya tradisional mereka. Termasuk, disinyalir beberapa waktu lalu, diakui juga oleh pihak masyarakat Johor di Malaysia sebagai miliknya di samping Reog Ponorogo. Fenomena mewabahnya seni kuda lumping di berbagai tempat, dengan berbagai ragam dan coraknya, dapat menjadi indikator bahwa seni budaya yang terkesan penuh magis ini kembali ”naik daun” sebagai sebuah seni budaya yang patut diperhatikan sebagai kesenian asli Indonesia.

Satu hal yang harus kita waspadai bahwa Indonesia masih terus dijajah hingga sekarang dengan masuknya kebudayaan asing yang mencoba menyingkirkan kebudayaan-kebudayaan lokal. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa bangkitlah bersama untuk mengembalikan kembali kebudayaan yang sejak dahulu ada dan jangan sampai punah ditelan zaman modern ini. Untuk itu, kepada Pemerintah dan masyarakat diharapkan agar secara terus-menerus menelurusi kembali kebudayaan apa yang hingga saat ini hampir tidak terdengar lagi, untuk kemudian dikembangkan dan dilestarikan kembali nilai-nilai 


11. Kesenian Bantengan

Seni  Tradisional  Bantengan,  adalah  sebuah  seni pertunjukan  budaya  tradisi  yang menggabungkan  unsur  sendra tari, olah kanuragan, musik, dan syair/mantra yang sangat kental dengan  nuansa  magis.
Pelaku  Bantengan  yakin  bahwa permainannya akan semakin menarik apabila telah masuk tahap “trans”  yaitu  tahapan  pemain  pemegang  kepala  Bantengan menjadi kesurupan arwah  leluhur Banteng  (Dhanyangan).
Seni  Bantengan  yang    telah  lahir  sejak  jaman  kerajaan jaman  Kerajaan Singasari  (situs  candi  Jago  –  Tumpang)  sangat  erat kaitannya dengan Pencak Silat. Walaupun pada masa kerajaan Ken Arok tersebut bentuk kesenian bantengan belum seperti sekarang, yaitu berbentuk topeng kepala bantengan yang menari. Karena gerakan tari yang dimainkan mengadopsi  dari  gerakan  Kembangan  Pencak  Silat.
Tidak  aneh memang,  sebab  pada  awalnya  Seni  Bantengan  adalah  unsure hiburan  bagi  setiap  pemain  Pencak  Silat  setiap  kali  selesai melakukan  latihan  rutin. Setiap grup Bantengan minimal mempunyai 2 Bantengan seperti halnya satu pasangan yaitu Bantengan jantan dan betina.
Walaupun berkembang dari kalangan perguruan Pencak Silat, pada saat ini Seni Bantengan telah berdiri sendiri sebagai bagian seni tradisi sehingga tidak keseluruhan perguruan Pencak Silat di Indonesia mempunyai Grup Bantengan dan begitu juga sebaliknya.
Perkembangan kesenian Bantengan mayoritas berada di masyarakat pedesaan atau wilayah pinggiran kota di daerah lereng pegunungan se-Jawa Timur tepatnya Bromo-Tengger-Semeru, Arjuno-Welirang, Anjasmoro, Kawi dan Raung-Argopuro.
Permainan  kesenian  bantengan  dimainkan  oleh  dua orang  yang berperan  sebagai  kaki  depan  sekaligus  pemegang  kepala bantengan dan pengontrol tari bantengan serta kaki belakang yang juga berperan sebagai ekor bantengan. Kostum bantengan biasanya terbuat dari kain hitam dan topeng yang berbentuk kepala banteng yang terbuat dari kayu serta tanduk asli banteng.
Bantengan ini selalu diiringi oleh sekelompok orang yang memainkan musik khas bantengan dengan alat musik berupa gong, kendang, dan lain-lain. Kesenian ini dimainkan oleh dua orang laki-laki, satu di bagian depan sebagai kepalanya, dan satu di bagian belakang sebagai ekornya. dan biasanya, lelaki bagian depan akan kesurupan, dan orang yang di belakangnya akan mengikuti setiap gerakannya.
Tak jarang orang di bagian belakang juga kesurupan. tetapi, sangat jarang terjadi orang yang di bagian belakang kesurupan sedangkan bagian depannya tidak. bantengan dibantu agar kesurupan oleh orang (laki-laki) yang memakai pakaian serba merah yang biasa disebut abangan dan kaos hitam yang biasanya di sebut irengan.
Bantengan juga selalu diiringi oleh macanan. kostum macanan ini terbuat dari kain yang diberi pewarna (biasanya kuning belang oranye), yang dipakai oleh seorang lelaki. macanan ini biasanya membantu bantengan kesurupan dan menahannya bila kesurupannya sampai terlalu ganas. Namun tak jarang macanan juga kesurupan.
Ornamen yang ada pada Bantengan yaitu  :
  1. Tanduk  (banteng, kerbau, sapi, dll)
  2. Kepala banteng yang terbuat dari kayu ( waru, dadap, miri, nangka,  loh, kembang, dll)
  3. Mahkota Bantengan, berupa  sulur wayangan dari bahan kulit atau kertas
  4. Klontong  (alat bunyi di  leher)
  5. Keranjang penjalin, sebagai badan (pada daerah tertentu hanya  menggunakan  kain  hitam  sebagai   badan penyambung kepala dan kaki belakang)
  6. Gongseng kaki
  7. Keluhan  (tali kendali)
Dalam setiap pertunjukannya (disebut “gebyak”), Bantengan didukung beberapa perangkat. Yaitu :
  1. Dua orang Pendekar pengendali kepala bantengan (menggunakan tali tampar)
  2. Pemain Jidor, gamelan, pengerawit, dan sinden. Minimal 1 (satu) orang pada setiap posisi
  3. Sesepuh, orang yang dituakan. Mempunyai kelebihan dalam hal memanggil leluhur Banteng
  4. (Dhanyangan) dan mengembalikannya ke tempat asal
  5. Pamong dan pendekar pemimpin yang memegang kendali kelompok dengan membawa kendali yaitu Pecut (Cemeti/Cambuk)
  6. Minimal ada dua Macanan dan satu Monyetan sebagai peran pengganggu bantengan.
BANTENGAN, SEBUAH KEBUDAYAAN KOMUNAL
Seni bantengan adalah kesenian komunal artinya melibatkan banyak orang didalam setiap pertunjukannya. Seperti halnya sifat kehidupan hewan banteng, yaitu hidup berkelompok (koloni), kebudayaan bantengan ini membentuk perilaku masyarakat yang menggelutinya untuk selalu hidup dalam keguyuban, gotong royong dan menjunjung tinggi rasa persatuan kesatuan.
Satu contoh perilaku budaya pelaku kesenian bantengan yang mencolok adalah budaya anjang sana anjang sini, yaitu budaya balas budi antar kelompok seni bantengan apabila salah satu diantaranya diundang untuk memainkan keseniannya di daerah lain. Maka, dilain waktu kelompok seni bantengan yang ada di daerah tersebut akan bergantian mendatangi kelompok bantengan yang sebelumnya membantu meramaikan sebuah acara di daerahnya.
SEJARAH KESENIAN BANTENGAN KOTA BATU
Perkembangan kesenian bantengan di Kota Batu telah dimulai sejak pada jaman perjuangan. Pada masa tersebut, para pemuda Kota Batu (yang masih menjadi bagian Kadipeten Malang) banyak dikirim ke Pondok Pesantren untuk mempelajari Ilmu Kanuragan Pencak Silat yang berpusat di daerah Jombang.
Seperti yang telah disebutkan diatas, erat kaitan kesenian bantengan dengan Pencak Silat, maka setelah nyantri (mencari ilmu di Pondok Pesantren) para pemuda Batu kembali kekampung halaman dan mendirikan padepokan Pencak Silat. Untuk menarik para pemuda yang ada di perkampungannya mau mempelajari Kanuragan Pencak Silat, maka dikembangkanlah kesenian Bantengan dengan penokohan hewan Banteng yang liar sedang melawan Macan (Harimau).
Pada masa perjuangan melawan penjajah tersebut, penokohan ini dilambangkan yaitu hewan Banteng yang hidup koloni (berkelompok) adalah lambang Rakyat Jelata dan hewan Macan (Harimau) melambangkan Penjajah Belanda, serta ada tokoh hewan Monyet yang suka menggoda Banteng dan Macan serta memprovokasi keduanya untuk selalu bertarung. Monyetan ini melambangkan Provokator.
Sampai saat ini, kesenian Bantengan Batu (yang telah berotonommi menjadi Kotamadya tersendiri lepas dari Kabupaten Malang) masih terus menjaga eksistensinya. Bahkan pada perkembangannya di pelosok pelosok pedesaan, kesenian Bantengan telah mampu berdiri sendiri diluar kelompok Padepokan Pencak Silat.

Selanjutnya, kesenian Bantengan yang berkembang pesat di Batu ini dibawa oleh salah satu tokoh pencak silat di daerah Bumiaji menuju wilayah Pacet Mojokerto (karena letak dua wilayah yang berdekatan di lereng pegunungan Arjuno-Welirang) dan dikembangkan kesenian ini sampai sekarang.

Posted on 00.13 by Unknown

No comments

Jumat, 17 Oktober 2014

Hawa yang panas seperti di ngaben, membuat badan menjadi letih, kilau sang surya membuat mata menjadi terbelah hingga rasanya seperti keluar. Di dalam ruang yang sempit dan tergolong ramai ini adalah tempat belajarku dimana ada seorang yang memberi ilmu tanpa kenal lelah walaupun udara yang pengap dan kelas yang tanpa jendela ini. Suara adzan mengingatkanku pada panggilan sang illahi bahwa aku telah dipanggil di ajak bicara dalam keheningan sinar mentari.

                Tieetietietiiet..
                Alarm sekolah berbunyi tanda akan di mulainya pelajaran lagi. Kembali ke gubuk ilmu yang penuh coretan-coretan sang penuntut ilmu di dalam gubuk yang tergolong indah bagi ku ini mempunyai kelas yang rapi seperti krikil di jalanan bangunan. Bangku yang kokoh tak tertandingi samapi di buat duduk pun sulit, atap yang terbuat dari asbes ini membuat pandangan dan suasana menjadi seperti di oven 1000 C duka akan ku jalani untuk bekal di hari nanti. Aku menempati pojok kelasku dengan teman karibku.

Riyadi namanya. Anak yang berbadan kurus namun gemuk, tampan tapi tak setampan diriku namun banyaknya jerawat di dahinya itu yang membuatku tak mungkin melupakan sampai kapanpun dia adalah anak pendiam di sekolah di luar kelas dia suka bermain dengan bahaya contohnya, dia pernah mencoba lompat dari gedung bertingkat setengah, dia juga pernah berenang tanpa bernafas aneh bukan? Tapi seorang Riyadi ini yang membuatku menjadi lelaki yang tiadk pernah menyerah dengan keadaan, lelaki yang selalu sportan dan tawakal kepada tuhan itulah teman sebangku ku Riyadi

Ada yang lucu hari ini dengan Riyadi prawakan lucu seperti Topi Sombrero wajahnya yang oriental seperti tipe-x ini seperti anjing lupa tuanya. Dirinya terlihat sedang mencari sesatu yang penting namun perawakan yang pendek semampai ini membuat nya seperti kesulitan apalagi saat ada seseorang yang tiba-tiba mendatanginya dia masuk seperti shock terapi secara tidak langsung

Ternyata peagang buah goreng lupa memberikan uang kembalian itulah yang membuat riyadi kebingungan ditempat dia merasa kehilangan uang ternyata pak tukang buah belum memberi kembalian disaat yang bersamaan kepala sekolahpun memanggil riyadi dan itu juga sebab kedua kalinya bingung Riyadi bingung setengah tiang Riyadi tidak tau kenapa sebab dia di panggil padahal hanya ingi mengucapkan selamat atas keberhasilannya memenangkan tropi.


Dan itulah sepenggal kisah senang temanku yang periang ceria, senang dan tekun itu. Teryata di balik ketegaran dan kekuatan seorang Riyadi masih tersimpan secuil kecerobohan dan kelucuan itulah seorang Riyadi teman karibku

Posted on 00.39 by Unknown

No comments

BIOGRAFI ALFAN NUR A

Nama saya Alfan Nur Abdillah, nama panggilan saya Alfan, agar lebih singkat lagi panggil saya Al atau fan, ada juga nama beken dipanggil dengan draun, silakan pilih sesuka hati. Ayah saya bernama Muhammad Arwani Buhori dan ibu saya bernama Hana Rinatawati. Saya anak pertama dari dua bersaudara, dan saya adalah anak laki-laki satu-satunya dari mereka. Saat ini saya tinggal di Kebupaten Kota Batu, Tepatnya di Jalan Dewi Sartika no 40 desa Temas. Saya lahir di Batu pada tanggal 17 bulan April tahun 1997.
          Pada tahun 2003, saya mulai memasuki bangku sekolah dasar. Saat itu saya bersekolah di SDN Temas 01 Batu, selama lima tahun saya belajar di sekolah itu. Menginjak kelas 6, keluarga saya memutuskan untuk berpindah sekolah dikarenakan ada suatu masalah yang menyebabkan untuk melakukan pindah sekolah. Saat itu saya dan keluarga memutuskan untuk pindah sekolah ke SDN Sisir 4 Batu hingga lulus pada tahun 2007/2008. Saya cukup sedih karena tinggal satu tahun lagi saya akan lulus tetapi saya diputuskan untuk pindah sekolah. Karena kejadian itu saya mempunya pengalaman yang sangat berharga, kejadian seperti akan saya kenang dan tidak perlu di ulangi lagi.
          Setelah itu saya melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi di SMP Muhammadiya 8 Batu, selama tiga tahun saya berangkat sekolah diantar oleh ayah tercinta ketempat sekolah. Saat itu saya merasa lelah dan berat dalam mencari ilmu tetapi saya sadar betapa beruntungnya saya bisa menginjak jenjang sekolah SMP karena diluar sana masih banyak anak-anak yang bahkan merasakan bangku sekolah dasarpun tidak, apalagi melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Tahun Ajaran 2011/2012 saya lulus dari SMP tersebut. Banyak kisah-kisah yang tidak bisa saya lupakan  dengan teman-teman sewaktu SMP. Kita setiap hari bertemu di sekolah bercanda depan kelas sampai di kelaspun  masih bercanda. Waktu bel  berbunyi untuk bel pulang kami pulang. Sebelum pulang di SMP saya harus melakukan shalat dhuhur dan itu wajib. Sewaktu itu saya pernah tidak melakukan itu dan saya terkena hukuman dan denda seberapa banyak saya melanggar aturan tersebut. Banyak kejadian duka maupun senang yang saya alamu di masa SMP saya.
          Setelah saya lulus dari SMP saya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu SMK. Saya memutuskan sekolah di SMK PGRI 3 Malang. Sebelum saya memutuskan untuk sekolah di SMK PGRI 3 Malang orang tua saya memberitahu jika sekolah di SMK PGRI 3 harus disiplin dan sekolah itu terkenal sekolah yang sangat ketat. Ketika saya duduk kelas 10, Saya memutuskan untuk mengambil jurusan Rekayasa Perangkat Lunak(RPL). Pada minggu pertama siswa diberikan waktu dalam 1 minggu untuk menentukan jurusan yang akan ditempuh selama 3 tahun di sekolah ini. Saya berfikir 1000 kali untuk memantabkan jurusan yang saya ambil atau pindah. Tetapi saya memilih tetap mengambil jurusan yang saya ambil dari awal. Pertama-tama memang sulit untuk memahiminya tentang yang berhubungan dengan RPL, tetapi secara perlahan-lahan bisa memahaminya apa itu RPL. Pada akhir-akhir kelas 10 siswa disibukkan dengan Tugas Akhir. Pada hari mendekati deadline harus selesai/ dikumpulkan saya merasa tertekan karena saya jika belum mengerjakan atau menyelesaikan tugas akhir maka saya tidak akan diberangkatakan sekolah untuk melakukan PRAKERIN(Praktek Kerja Industri) Selama 1 tahun. Pada hari deadline alhamdulillah saya bisa menyelesaikan tugas akhir saya. Dan mempresentasikannya di hadadapan Bapak Boma Surianda. Dan mendapatkan nilai b+.
          Setelah itu saya akan berangkat Prakerin saya harus melakukan tes pada satu perusahaan. Saya mendapatkan perusahaan di malang yaitu di PT.Naraya Telematika. Saya melakukan tes di PT Naraya Telematika dengan 5 teman saya. Pada waktu pengumuman alhamdulillah saya diterima dengan 1 teman saya yang lainya. Awalnya saya merasa kurang nyaman di perusahaan tersebut tetapi secara perlahan saya mendapatkan rasa nyaman tersebut. Pada waktu Prakerin pembimbing melakukan kujungan 3 kali selama 1 bulan. Selama 1 tahun prakerin saya mendapatkan pengalaman dan ilmu penting tentang program keahlian yang saya ambil. Merasakan senang dan susah bagaimana kerja di suatu perusahaan. Pada masa prakerin siswa juga diharukan untuk membuat satu tugas akhir. Tidak sama dengan kelas 10 tugas akhir kelas 11 dibuat dengan di tulis tangan pada kertas a4. Pada semasa prakerin saya sebelum keluar saya di ajak oleh bos saya di suatu Hotel. Disitu saya membimbing bapak camat di pasuruan selama 3 hari 2 malam. Pada waktu itu mendapatkan pengalaman yang sangat penting. Pada tanggal 28 Juni 2014 saya keluar dari perusahaan tersebut dan saya sangat berterima kasih pada pembimbing perusahaan yang sudah membimbing saya selama satu tahun.
          Setelah saya prakerin saya dihadapkan oleh ujian pasca Prakerin selama 3 hari. Pada 3 hari tersebut melakukan ujian tanpa belajar sama sekalipun. Hasilnya pun cukup memuaskan dengan dominasi nilai merah pada rapot haha. Rata-rata siswa mendapatkan nilai merah. Setelah ujian Pasca Prakerin saya duduk kelas 12 di kelas 12RPB. Pada kelas 12 ini saya merasakan indahnya waktu SMK dan bagaimana kebersamaan yang sangat tinggi. Pada kelas 12 ini harapan saya meraih nilai Ujian Nasional yang memuaskan dan bisa membahagiakan orang tua saya dengan nilai yang baik untuk kelulusan tahun depan.



BIOGRAFI ALFIN FEBRIANSYAH

Sejuk, hijau, dan indah...yaa itu lah tempat tinggal saya, yang tidak pernah membosankan karena banyak warga yang  ramah tamah.Tepatnya Dusun Gintung yang berada di Kota Batu.Dimana saya di lahirkan tepatnya pada tanggal 10 Februari 1997, dengan nama Alfin Febriansyah paling suka dipanggil Alfin, tetapi banyak juga teman dan warga di Desa memanggilku dengan nama Cengek.Mengapa harus nama Cengek ? ini merupakan sejarah menurut saya.Langsung saja, awalnya sejak Sekolah Dasar di SDN Punten 01 saya sangat suka dengan permainan sepak bola.Dalam bermain sepak bola aku selalu  semangat, karena semangatnya aku sampai gak mau kalau tim ku kalah dalam bermain sepak bola.Apabila tim ku kalah dalam bermain sepak bola aku selalu menangis akan kekalahan yang aku terima, aku merupakan cowok yang cengeng pada saat SD dahulu, di tinggal ibu kerja aja masih nangis.Hampir semua warga Desa dan temanku mengetahui bahwa aku cengeng.Maka dari itulah banyak yang memanggilku dengan nama “Cengek” dari sebuah kata yang telah di modifikasi dari kata Cengeng menjadi Cengek.
            SMP tepatnya pada SMP Negeri 02 Batu, aku berusaha menutupi kecengenganku dengan keculunanku karena pada saat itu masih bertampilan yang menurut saya aneh di masa – masa pubertas masih saja menggunakan seragam dengan celana pendek.Nah, bicara soal SMP itu mengingatkan dimana saya mengenali Cinta, yang katanya banyak orang itu indah.Namun bagiku tidak karena saya masih belum memiliki pacar...hahaha, walaupun tidak mempunyai tetapi saya mengerti mana cewek yang cantik sama nggak hahaha...Alhamdulillah pada saya kelas 3 SMP saya baru mempunyai... sepeda motor baru hahaha.Sepeda motor baru merupakan hal yang menarik menurutku, karena membuat tangan saya menjadi lebih kreatif dalam bongkar pasang sepeda motor dari mengganti ukuran ban dan velk sampai mengecat bodynya.Tetapi berkat sebuah sepeda motor ini saya dapat mempunyai seorang pacar, anehnya yang jadi pertanyaan adalah mengapa saya baru mempunyai seorang pacar apabila punya sepeda motor ? apabila tidak punya sepeda motor mungkin saya tidak dapat merasakan gimana sih cinta itu ? hahaha...Setelah menjalani cinta selama 1 bulan masih di puncak senang-senangnya, pada saat awal bulan ke 2 pacaran muncul lah konflik dan masa bosan-bosannya.Minggu Kedua lah akhirnya hubungan saya pun kandas, tetapi saya sangat tidak kecewa akan kejadian tersebut, yaa.. hitung-hitung itu hanyalah sebagai pengalaman cinta di awal aku merasakannya.Kalau saya berpendapat soal pacaran sih,menurut survey saya sih... cinta pada saat berpacaran hanyalah indah pada waktu sementara aja,misalnya saya ambil contoh soal hubungan percintaan yang dialami oleh sahabat – sahabat terdekat saya yang kandas pada akhirnya, hal tersebut terjadi karena adanya kebosanan, kebosanan itu terjadi karena adanya cowok atau cewek yang lebih cakep lagi,sehingga meninggalkan pasangannya dengan alasan yang nggak jelas.Yaa...itulah cinta pada saat pacaran.
            SMK tepatnya pada SMK PGRI 03 Malang, saya memulai dengan berseragam dengan celana panjang yang membuat saya semakin PD hahaha...Masa SMK inilah yang membuat saya terkesan.Karena dalam masa SMK ini saya dapat merasakan akan kebersamaan dengan sahabat, dimana kita memiliki loyalitas dan solidaritas yang sangat tinggi dalam menjalin persahabatan.Dalam bersahabat kita tidak memandang siapa dia ? dan apa jurusannya ? karena kita semua adalah sama.Hari – hari saya semakin indah karena di setiap istirahat kita selalu berkumpul semua tidak seperti waktu SMP dulu yang mengerti soal cinta yang pada akhirnya kandas.Apabila kita berkumpul pasti kita melakukan hal – hal yang konyol entah bergurau dengan saling gojlok menggojloki antar teman.Tetapi pada kelas 2 kita semua akhirnya berpisah selama kurang lebih satu tahun, karena kita semua menjalani PRAKERIN (Praktek Kerja Industri).Pada saat itu kita semua sangat jarang – jarang berkomunikasi, komunikasi pun hanya terjadi di media sosial entah dari facebook,twitter atau pun lewat Hp.Saya sangat merasakan hal yang aneh selama aku berpisah dengan sahabat-sahabat terdekatku, mungkin itu merupakan coba’an yang akan memperkuat dalam menjalin persahabatan yang lebih solidaritas dan loyalitas lagi.Dalam masa prakerin ini saya jadi lebih banyak mengetahui hal yang sangat banyak, mulai dari segi persahabatan,pengetahuan,dan ternyata dalam mencari uang itu sangatlah tidak mudah.Maka dari itu saya sangat menghargai akan Kedua Orang Tuaku dalam mendidik dan membimbingku hingga saat ini.Kalau di pengetahuan sihh saya dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran dalam sekolah dan di luar sekolah itu sangatlah berbeda, kalau di dalam sekolah kita harus mematuhi aturan yang ada di sekolah, namun jika di luar sekolah kita harus mematuhi peraturan dari pihak lain, jadi kita harus dapat mengtrol diri kita sendiri.Di sekolah dalam pembelajaran kejuruan masih banyak membahas tentang materi-materi namun, di waktu prakerin ini sangat banyak pengalaman karena penyampaian pembelajaran sudah tidak materi lagi akan tetapi langsung ke prakteknya.Yaa... itulah pengalaman yang pernah terjadi pada waktu prakerin.
            Setelah menjalani Prakerin kurang lebih satu tahun akhirnya kembali ke sekolah untuk melanjutkan duduk dibangku kelas 3.Saya sangat senang karena dapat bertemu lagi dengan sahabat-sahabat terdekatku lagi.Dari satu tahun tidak bertemu dengan sahabat saya mereka sangat berbeda dari kelas 1 dahulu, mereka lebih dewasa dan terlihat lebih besar.Harapan kami semua di kelas 3 ini bisa lulus UNAS dengan nilai yang baik dan berharap nilai saya mencapai target saya untuk membanggakan kedua orang tua saya selama ini. 


BIOGRAFI ANGGA DHEA P

                Nama saya Angga Dhea Pradana, kenapa gue diberi nama begitu ? karena dulu ibu gue pengen punya anak perempuan nah karena itulah nama gue ada “dhea” ditengahnya. Nama panggilan gue Angga tapi temen-temen gue biasa manggil dengan sebutan “Apem” karena dulu katanya anak-anak pipi gue tembem kayak apem , nah dari situlah gue biasa di panggil dengan sebutan apem. Nama ibu saya Luluk Jumaidah sedangkan nama ayah saya Hariono gue anak pertama dari 2 bersaudara sedangkan nama adik gue Alisa Alzahrani Aina Falyadita. Alamat rumah saya di Jln gondorejo oro-oro ombo rt 3 rw 13 kota batu.
                Saya mulai bersekolah saat saya berusia 4 tahun saya saat itu bersekolah di TK Asalia yang bertempat di desa beji kota batu. Dan saya masuk SD saat gue berusia 6 tahun SD saya bertempat  di desa beji kota batu. Waktu gue duduk di kelas 5 SD gue di suruh mengikuti lomba lari 5 km secara beregu untuk mewakili sekolah gue dan kita mendapatkan juara 4. Dan pada saat gue duduk dikelas 6 SD semester  1 gue juga ikut serta lomba lari individu sejauh 10 km tapi sayang gue gak dapat juara tapi temen gue yang dapat juara 4. Saat kelas 6 semester 2 gue juga iku lomba sepak bola antar SD dan kita mendapatkan juara 1 se-Kota Batu. Kemudian pada tahun 2009 gue lulus dari SD gue.
                Setelah gue lulus dari SD, gue melanjutkan kejenjang pendidikan menengah pertama atau SMP di SMP NEGERI 03 BATU. Pada saat gue duduk dikelas 7 gue mulai bandel , saya di sekolah berantem dengan teman gue sampai orang tua gue dipanggil ke sekolah padahal berantemnya cuma gara-gara main sepakbola dan gue di hukum untuk membersihkan toilet. Meskipun gue bandel tapi gue juga naik ke kelas 8 dengan sempurna dengan nilai matematika 90. Pada saat gue duduk dikelas 8 gue mulai jatuh cinta pada pandangan pertama asek. Saya jatuh cinta dengan anak seorang TNI namanya venty cantik sih tapi sayang galak abis, awalnya gue iseng-iseng bercanda sama dia tapi lama-kelamaan gue melihat ada yang berbeda dengannya entah kenapa tiba-tiba gue merasa nyaman seneng dekat dengannya dan akhirnya kita pacaran. Setelah pacaran sama dia gue merasa seneng nyengir-nyengir sendiri, ngeliatin dia terus saat pelajaran di kelas. Dan saat kenaikan kelas gue dapat rangking 10 besar dengan hasil cukup lah menurut gue. Dan saat kelas 9 gue gk bayangin kalo gue sama pacar gue satu kelas lagi sob, tapi lama kelamaan gue udah gk nyaman lagi sama dia dan akhirnya kita putus. Saat kelas 9 semester 2 gue pacaran sama anak kelas gue juga namanya putri dia sahabat mantan gue si venty itu tapi gue ga peduli entah mereka berantem apa enggak yang penting gue sekarang pacaran sama si putri. Setelah seminggu lebih menjalin hubungan dengan si putri akhirnya kita juga putus gara-gara kita memutuskan untuk fokus ke UNAS. Hari kurang 3 hari untuk menuju UNAS , dan sejak hari itu gue memutuskan untuk tidak lagi keluar atau main sama temen-temen untuk belajar , waktu gue belajar ada seseorang wanita yang datang kerumah dan kuhampiri ternyata itu si putri yang datang kerumah dan dia minta untuk belajar bareng di rumah.
                Setelah UNAS selesai dan gue pun lulus dengan nilai yang jelek matematika gue 5 bhs indonesia 7.5 dan bhs inggris 8.5. Setelah gue lulus dan gue melanjutkan sekolah di SMK PGRI 3 MALANG awalnya gue tak ingin bersekolah di situ tapi mau gimana lagi gue di suruh orang tua ke SMK PGRI 3 MALANG. Sekolahan gue terkenal ketat disiplin dan tertib dengan aturan yang ada bagus sih tapi yang gue gak suka tuh dengan potongan rambut harus 1-1-1 atau gundul. Gue sekolah disana mengambil jurusan RPL atau Rekayasa Perangkat Lunak dan ternyata jurusan itu cukup sulit. Waktu gue kelas 1 gue pacaran sama anak sekelas namanya cindy manis sih tapi sayang dia galak judes menyeramkan. Awalnya gue gk kenal sama dia tapi saat pondok romadhon gue ngliatin dia terus dan dia pun merespon. Dan saat di kelas, gue minta nomor hp nya dan dia ngasih, setelah pulang gue pun smsan sama dia dan lama kelamaan gue suka sama dia dan akhirnya gue jadian sama dia. Setelah kita jadian gue setiap hari berangkat dan pulang bareng sama dia enakan sih anaknya dan dia juga pintar cerdas rajin beruntung sekali gue punya pacar kayak dia dan hubungan kita lanjut sampai kelas 2 dan di kelas 2 kita juga dapat tempat prakerin atau psg di ibukota tepatnya di jakarta tapi sayang kita beda tempat bekerjanya dia di jakarta sedangkan gue di tangerang. Gue prakerin di tangerang nyaman banget  soalnya gue dapet rumah kontrakan dan rumahnya pun udah di bayarin sama perusahaan. Di kontrakan gue tinggal bareng sama anak-anak kelas lain jadi jumlah anak serumah ada 12 orang. Di tangerang gue dapat banyak pengalaman, yang pertama mulai dari ilmu yang awalnya gue gak bisa apa-apa setelah gue prakerin disitu gue dapet banyak ilmu yang bermanfaat sekali  yang kedua gue  udah tau isi dari jakarta antara lain gue udah pernah main ke monas,ancol,kota tua,stadion gelora bung karno,prj,dll dan gue main ke tempat tersebut naik bus transjakarta sob yang ketiga gue di tangerang dapat temen yang banyak.  Setelah 1 tahun gue tinggal dan prakerin di tangerang saat nya gue kembali ke kampung halaman sob, rasanya seneng banget bisa ketemu orang tua dan keluarga gue dan pastinya gue bisa ketemu lagi dengan pacar gue. Dan seminggu lagi gue udah masuk sekolah dan mengahadapi ujian akhir semester kelas 2. Dan gue berhasil naik ke kelas 3 sekarang gue berada di kelas 3RPLB dan gue kagum dengan kelas ini karena di sini gue mengenal temen-temen yang solidaritasnya tinggi, ceria, mengerti kebersamaan dan saling membantu satu sama lain. Harapan gue kedepan  bisa lulus dan mendapatkan nilai yang maksimal dan tentunya mendapatkan perkerjaan yang nyaman dan bisa menjadi pengusahawan yang berwibawa dan sukses serta bisa membahagiakan kedua orang tua saya. Semoga impian ini bisa terwujud amin...



BIOGRAFI NIKO ARI P

                Nama saya  Niko Ary Prayudha  , biasa di panggil dengan  sebutan Niko.Agama saya Islam Saya berjenis kelamin laki-laki dan lahir pada tanggal 7 nopember 1997. Bapak saya Buari,seorang pegawai swasta, sedangkan Ibu saya  Sutiani seorang ibu rumah tangga dan buruh jualan bakso di rumah. Saya anak pertama dari dua saudara. Adik saya perempuan dan namanya Devinta Aurelia Faraqiska dia sekolah masih kelas 3 SD dan dia sangat menjengkelkan akan tetapi wajar dia masih anak-anak haha ...
                Saya mulai masuk TK sejak umur 3,5 tahun dan waktu itu umur saya paling  kecil sendiri dari temen-temen saya, akan tetapi awal masuk TK saya sudah hafal huruf dan dikit bisa membaca makanya dulu saya pada umur 3,5 tahun saya pengen cepat-cepat pingin sekolah. Setelah lulus TK saya melanjutkan ke SD waktu itu umur saya 6 tahun dan dulu saat awal-awal masuk saya sedikit pendiam karena masih agak malu-malu sedikit dan juga masih belum kenal teman-teman lainya hanya sebagian yang saya kenal kenal, waktu kelas 1 SD dan 3 SD   saya sangat rajin sekali , stiap rapotan semester ganjil maupun genap saya selalu masuk rangking 5 besar alhamdulillah ...  akan tetapi waktu kelas 4  dan 5 nilai raport saya mulai menurun , karena waktu itu saya masa nakal-nakalnya , banyak bermain timbang belajar , ramai di kelas, dll . kenangan yang tak terlupan waktu masa-masa itu adalah setiap pulang sekolah selalu pergi bermain, pulang juga sore-sore paling sering main SepakBola , bermain bola adalah hobyku sejak kecil cita-citaku juga pingin jadi pemain bola seperti c.ronaldo saya ngeFans dengan dia ... suatu saat pasti scita-cita saya dapat tercapai Aminnnn... 
                Waktu kelas 6 SD saya sadar bahwa ini adalah penentuan kelulusan untuk melanjutkan ke SMP saya mulai rajin dan giat lagi agar nilai saya tidak buruk , dan sesuai dengan saya harapkan bagus , setiap siang sampe sore pasti menyempatkan les jarang-jarang waktu untuk bermain, setelah ujian nasional tiba saya mulai sangat sungguh-sungguh agar kelulusan nanti NEM saya bagus dan bisa di terima di SMP yang bagus , akan tetapi setelah kelulusan di umumkan bahwa NEM saya 48,23 saya sangat lega dapat NEM lumayan bagus, Akan tetapi waktu daftar di SMPN 3 Batu saya tidak di terima karen NEM saya urang koma saja dapat masuk skolah itu, akhirnya dengan sedikit kecewa saya daftar di MTSN Batu , akan tetapi di MTSN Batu juga sekolah faforit karena baru 3 tahun di dirikan sudah banyak prestasi yang di peroleh. Akhirnya saya di terima di sekolah MTSN Batu saya sangat senang  dan bersyukur alhamdulillah .. akan tetapi pinginya sekolah di SMPN 3 Batu karena dekat dari rumah sekitaran 300 meter, tapi alhamdulilah keterima di madrasah supaya belajar   ilmu agama lebih kental , Hahaha ...
                Waktu pertama masuk MTS di adakan MOS (masa orientasi siswa ) atau pengenalan sekolah dengan siswa baru, waktu pertama kali saya mengikuti  MOS, pakai-pakaian seperti orang gila , tas kresek , kaos kaki warna-warni ,pakai asesoris kalung permen dll , saya heran kenapa seperti ini tpi wajar di sekolah-sekolah lain mungkin seperti ini juga, setelah MOS berakhir akhirnya ditrima di kelas 7B , waktu kelas 7 saya sangat pendiam akan tetapi lama kelamaan juga ramai di kelas , nilai paling bagus saat smp adalah waktu kelas 7 saat itu saya selalu mendapatkan rangking 5 besar dari 47 siswa alhamdulillah saya sangat senang. Waktu naik kelas 8 saya masuk k kelas 8B di sana saya mengerti arti sebuah CINTA .... :D , dan saat itu nilai raport saya sangat turun drastis karena tahu tentang pacaran sehingga menjadi nakal dan agak malas-malas belajar .
                Saat di kelas 9 saya masuk  di kelas B yaitu kelas preman banyak anak nakal yang ada di sekolah saya tetapi mereka baik dan tidak sombong meskipun nakal tpi nakal tentang plajaran yaitu sering tidak mengerjakan PR dll , wali kelas nya juga gk enak yaitu guru bhs.arab  bu yayuk namanya sifatnya agak sedikit judes . makanya saya tidak suka dengan orang yang judes hahaa ..
Waktu terus berjalan di mana masa-masa SMP akan hilang dengan berganti ke lebih tinggi waktunya tidak bermalas-malasan karena UN akan segera di laksanakan . setiap pulang sekolah selalu di beri les tambahan agar persiapan menuju UN selalu lancar. Akhirnya UN pun sudah di mulai saya berdoa dan berusaha agar nilai saya memuaskan. 1 bulan menunggu kelulusan akhirnya saya LULUS juga NEM saya lumayan bagus dan saya puas sekali . Setelah lulus dari MTS saya melanjutkan ke SMK yaitu SMK PGRI 3 malang di sana saya mengambil jurusan Teknik Informatika khusunya RPL ( Rekaya Perangkat Lunak ), karena saya kurang tahu tentang komputer akhirnya saya mencoba mengambil jurusan itu , ternyata gk kebayang sangat sulit saya menjadi malas dan ingin pindah jurusan saya menyesal kenapa gk dari dulu tidak mengambil Jurusan yang lain , setelah lama kelamaan saya jalani dan pelajari apa itu RPL . Waktu kelas 1 saya masuk kelas 1RPB di sana banyak teman baru dan juga banyak teman yang saya kenal semua akrab dan menyenangkan di kelas itu saya hanya bertahan sebentar karena setelah semester ganjil kelas di rubah , akhirnya saya masuk di kelas 1RPA di kelas itu banyak teman-teman baru juga , dan rata-rata semua adalah siswa pintar karena 10 besar peringkatnya waktu di kelas-kelas sebelumnya , di kelas 1RPA banyak kenangan yang tak terlupakan di situ saya pernah dekat dengan seorang cewe , manis pintar lucu  , haha untuk mendapatkanya pun agak sulit tapi saya dulu tetap berusaha apa adanya , meskipun sekaran biasa-biasa saja :D
                Setelah naik ke kelas 2  adalah waktu di mana semua siswa di wajibkan berangkat PRAKERIN Dan akhirnya terpisah selama 1 tahun di luar Kota , Saya terpilih prakerin di Surabaya lumayan jauh dari tempat tinggal saya di Batu sekitar kurang lebih 90 Km . 1 tahun di sana hidup mandiri jauh dari orang tua , teman dan halaman kampung , disana saya hanya orang 4 hidup mandiri dan saling membantu sampai akhir lulus dari kelas 2 . Disana banyak pengalaman kenangan untuk saya karena di latih untuk mengetahui suasana  kerja di dunia nyata , tak terbayang oleh saya dunia kerja nyata sangat sulit tak mudah di bayangkan asalkan kita bisa kuat mental dan tekun dalam bekerja. Setelah   1 tahun di luar kota akhirnya saya kembali ke sekolah untuk melanjutkan kelas 3 , dan bisa berkumpul lagi dengan teman-teman yang juga sudah melakukan PRAKERIN di luar kota maupun di dalam kota . Di kelas 3 saya harus berjuang agar bisa LULUS dengan UN yang bagus dan bisa membahagiakan kedua orang tua saya. Dan saya tidak boleh bermalas-malasan lagi karena tugas masih banyak yang harus di selesaikan terutama TA (Tugas Akhir . Di kelas 3 saya masuk di kelas 3 RPB di sana banyak kawan-kawan lama yang mereka sudah tumbuh dewasa dan berubah saat masa-masa kelas 1 dulu . Di kelas itu saya juga memahami asti dari kebersamaan sesama teman saling membantu , solidaritas yang tinggi dan mempupuni , adalah masa-masa terindah dalam SMK . semoga nanti kita bisa LULUS 100% , mendapatkan nilai yang memuaskan , berjuang bersama-sama dan masih bisa dapat berkumpul lagi  sampai masa akan datang , Amin ......



BIOGRAFI RANGGA AJI P

Punya nama “ RANGGA “ kepanjangan dari nama “ RANGGA AJI PRABOWO “, memang nama saya seperti CAPRES 2014 “ PRABOWO SUBIANTO “ tapi kepribadian dan tampan lebih tampan saya. Banyak nama beken yang saya miliki antara lain Aji, Kim, Poni  ( meskipun sekarang saya botak #perarturan sekolah -_- ) dan Prabowo tp teman – teman memanggil saya Rangga. Saya mempunyai Ayah bernama PANI dan Ibu Samiati, Ayah saya kelahiran Jawa Barat tepatnya Kawali, Ciamis Ibu saya Dampit di dalam kawasan Jawa Timur area Malang .
Ayah saya rajin bekerja dalam menghidupi keluarganya beliau adalah sosok pemimpin  keluarga yang sangat saya hormati dan patut sekali saya contoh dan saya dambakan. Ibu saya adalah orang yang sabra dan penyayang ibu memotivasi saya agar kelak jika saya memperistri orang, cari seperti ibu saya yang cantik, sabar, dan penyayang meskipun tidak setua ibu saya.
Anak yang lahir di dalam keluarga yang sederhana tapi mewah bahagia dan penuh cinta ini bertempat tinggal di Kota Wisata Batu atau lebih dikenal dengan “KWB” tepatnya Jl. Panglima Sudirman GG I No.3 dekat alun – alun kebanggan KWB. KWB memiliki sejuta tempat Pariwisata dan Seribu Banteng. Tempat wisata batu mengasyikan seperti Jatim Park, BNS, Museum Satwa dan lain – lain.
Tempat wisata yang paling asyik menurut saya Jatim Park karena banyak permainannya dan juga banyak edukasi atau pengetahuan yang dapat memberikan pengetahuan yang baik bagi kita semua, tidak hanya itu dimalam haripun ada juga tempat wisata malam yang lebih mengasyikan maka dari itu pantas juga Kota Wisata Batu di beri julukan           “ Kota Tak Pernah Tidur 
Wisata malam yang dapat kita nikmati adalah BNS, BNS memiliki wahana dan permainan yang juga tak kalah asyik dari Jatim Park ( Meskipun saya belum pernah kesana hehehe :D ) tapi dilihat dari luar pemandangan di BNS indah sekali banyak lampion dan lampu - lampu yang berwarna warni dan bentuk dari keindahan alam dan binatang yang dibentuk menjadi lampion permainanya pun juga beragam ada roller coaster, bobom car, rumah hantu dan lain – lain deh .
Ada juga wisata yang buka 24 jam nonstop, mereka menyebutnya “ Songgoriti “ daerah kenikmatan ( Jangan Ngeres ! ) kenapa di sebut daerah kenikmatan?? Yaitu, karena pemandian air panas dan hawanya yang sejuk, dingin, manis, asin, ( apaan?!!#PLAAK. . .!!! ) oke kembali ke songgoriti daerah kenikmatan, di sana ada sumber belerang yang di manfaatkan oleh warga sekitar untuk pemandian air panas ( Kreatif Juga Hehehe :D ) pemandian disana sangat nyaman ada kolam berendam meskipun kecil ada juga pancurannya serasa di jepang deh kalo lagi berendam di sana, di tambah juga pemandanga yang membuat mata tak berhentinya untuk memandang jauh di sana pohon – pohon berelantungan yang rimbun dan sejuk di pandang mata pokoknya nikmat deh kalo di songgoriti ada juga ++ ( plus plus ) nya tapi RAHASIA hehehe :D
Waktu kecil saya bersekolah di TK ( nggak langsung SMK lahh -_- ) TK AL – Irsyad itu nama TK saya TK Islami dan penuh keceriaan. Dulu pada masa TK saya tidak sebagus sekarang kenapa karena dulu permainan di TK saya cuman sedikit paling hanya “ PRUSUTAN “ dan “ BANDULAN “ itupun seperti Taman Kanak – Kanak di dalam penjara dan permainan tersebut MEMATIKAN ( Menurut Saya hehehe :D )
Oke kita langsung saja menuju perjalanan hidup saya. Di kotaku setiap akhir tahun menuju awal tahun selalu ramai pegunjung karena di kota saya termasuk kota Pariwisata terbaik di seluruh daerah Malang Raya sekitar Jawa Timur tak sedikit juga orang luar jawa yang tau tentang Kota Wisata Batu ya karena itu “ PARIWISATA “ dan juga memiliki kesenian “ BANTENGAN “ kesenian, tapi bagi orang – orang yng tidak paham tentang bantengan menurutnya ya hanya beberapa orang dalam replica banteng dan berloncat loncat tidak jelas kesana kemari . Tapi sebenarnya bantengan memiliki seni dan estetika yang tidak dimiliki kesenian lain yaitu “ Kalap “ .
Di kota batu memiliki hawa yang sangat dingin, memang tidak seperti di kutub ( walaupun saya tidak pernah ke kutub heheh ) tapi dinginnya itu dingi sejuk dan baik untuk kesehatan jadi jika anda punya sakit tentang pernapasan seperti panu ( haa?!! Panu?! #PLAAKK!! ) sesak, jantung karatan, paru – paru bolong coba saja berkunjung ke kota batu nikmati sensasi dinginya kota batu dan sejuknya hawa kota wisata ini nikmat sekaliiihhhiii. . . . :D
Baik, cukup dengan kota ku, sekarang kehidupanku aku orangnya humoris tapi serius, tidak membeda – bedakan teman, terbuka, tampan, rupawan, pinter, menurut penilaian nenek saya ( nenek saya pinter menilai orang :D ) di keluarga ku aku anak terkahir. Kakak pertamaku sudah menikah dan mengikuti program pemerintah ( 2 anak lebih baik ) walaupun aku gak tau sih gimana membuat 2 anak jadi jangan Tanya ! . Kakak ke2 belum menikah, nggak ngerti kenapa mungkin nunggu sinyal dari tuhan tentang jodohnya .
          Kakak ku yang ke-2 ini orangnya spontanitas banyak teman dan gampang bergaul, tapi penakut dengan wanita beraninya cuman menggoda siul – siul sana – sini tapi saat di dekati yaa gitu dehh ciutt nyalinya. Tapi kakaku yang ke-2 ini membuatku takjub dia adalah pengganti dari ayahku yang telah meninggal 3 tahun lalu karena sakit, kakak ku seorang yang sangat bertanggung jawab pada keluarga ikut menopang ekonomi keluarga .
          Kakak ku yang ke-2 ini orangnya mempunyai sepeda motor dan mobil yang banyak tapi tidak sombong, karena kakakku tau itu semua hanya titipan untuk diambil kembali suatu saat dengan menunjukan karcis tersebut, karena mempunyai dan memiliki memiliki arti tidak sama maka dapat di simpulkan bahwa kakak saya bekerja di sebuah instansi pemerintah pe-rapi jalan yaitu tukang parkir .
          Pada saat aku kecil memiliki cita – cita yang unik menurutku, yaitu SATPAM kenapa satpam ? mungkin karena seorang satpam memiliki kerja yang sangat nyaman, simpel, dan mudah dikerjakan oleh banyak orang yaitu tidur ( penulis terinspirasi oleh Mahmud Satpam Komplex sebelah ) tapi itu dulu sekarang cita – citaku menjadi pemain sepak bola yang handal dan sukses.
          Banyak prestasi yang aku dapatkan dari sepakbola, yaitu juara 2 LIGA DESA SEDUNIA di Gelora Brantas, juara 1 LPI Se-Kota Batu pada saat SMP, runner up Futsal saat SD dan juara 1 liga tirta dharma di malang.
          Aku sangat menikmati bermain bola, seperti banyak orang kecanduan narkoba akupun juga kencanduan bermain sepak bola, menurutku sepak bola adalah hidupku saat aku sedih bola lah yang menemaniku, saat aku senang bolapun yang membuatku semangat dan saat aku di putus pacarpun bola juga yang aku lemparkan ke pacarku ( hehehe nggak lah ) nggak tau kenapa saat aku bermain bola tubuh dan fikiranku bergerak sendiri dan melewati lawan dengan sangat santai dan tenang begitulah bermain bolaku mungkin karena bola dan aku sudah menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan hanya tidak pakek buku nikah heheh .
          Baiklah itulah biografi ku bersambung untuk episode berikutnya, sampai ketemu di tulisan berikut nya Assalamualaikum Wr. Wb. Hormat Kami Rangga ( kayak surat resmi aja -_- ) hahah baik deh sampai berjumpa lagi salam hangat ! :D .



BIOGRAFI REFAN YADI P

                Nama saya Refan Yadi Pratama. Nama panggilan saya Refan, agar lebih singkat lagi panggil saja Re, Fan atau Yadi, silahkan pilih sesuka hati. Ayah saya bernama Rudi Hartono dan ibu saya bernama Yati. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Saya ini tinggal di kabupaten Meduran-Sisir, tepatnya di Jl Agus Salim No 87 Batu-Malang. Saya lahir di Rumah Sakit tanggal 03 November 1997. Setelah usia saya menginjak 2 Tahun, dari Batu kedua orang tua saya memutuskan untuk tinggal di rumah nenek saya, tepatnya di desa Sumbergondo, Bumiaji. 3 tahun kemudian orang tua sayapun memutuskan membuat rumah sendiri di dekat rumah nenek saya. Lalu 2 Tahun Kemudian kembali lagi ke Batu. Hal tersebut diputuskan dengan alas an pekerjaan Ayah saya.
                Saat itu ditempat rumahku yang lama di Sumbergondo sangatlah sejuk dengan hamparan kebun apel yang luas dan udaranya yang sejuk. Dulu sewaktu aku kecil aku pernah mempunyai teman yang berasal dari Germany namanya Philip. Philip dulu adalah teman dekat saya sewaktu kecil. Aku selalu ke rumahnya untuk bermain. Saya di rumahnya selalu bermain tamagochi, gamebot, petak umpet, dan masih banyak lagi. Philip dirumahnya mempunyai seekor anjing dan monyet. Namanya Rico dan Meli. Saya sangat dekat sekali dengan anjingnya (Rico). Setiap saya kerumah Philip anjingnya selalu menunggu saya di pintu. Tapi jauh berbeda dengan Meli. Saya dulu pernah dikejar Meli sampai lari kebirit-birit. Dan saya juga pernah diajari Philip bahasa Germany. Waktu bulan Ramadhan pas waktunya tarawih saya malah tidak tarawih justru saya kerumahnya Philip. Disana saya bermain petasan sampai larut malam.
                Dulu waktu kecil saya sangat takut sekali dengan kecoa. Kaki saya pernah kesleo gara-gara kecoa. Saya tidak masuk sekolah sekitar 1 minggu. Dan juga saya pernah di tabrak sepeda motor waktu akan menyabrang jalan. Badan saya tertimpa diesel yang digunakan untuk ngompres apel. Pertama kali saya mempunyai nitendo adalah waktu TK A. Tapi sekitar 1 minggu. Nitendonya diambil lagi oleh penjualnya karena Nitendonya bacol (barang colongan). Saya sangat kecewa sekali saat mendengar berita itu. Tapi sebagai gantinya Nitendo saya yang diambil oleh penjualnya ayah saya kemudian menggantinya dengan mobil control.
“Yeeeeee……..”
Saya sangat gembira sekali.
Dulu saya Sekolah TK di TK CITRA BUNDA BATU. Disana saya mempunyai banyak teman. Kerjaannya hanya bermain saja. 2 tahun kemudian saya memasuki jenjang pendidikan SD. Saya lalu masuk ke SD CITRA BUNDA BATU. Waktu kelas 1 saya pernah salah masuk kelas agama. Saya salah masuk kelas agama Kristen padahal agama saya Islam. Waktu saya kelas 3 saya takut sekali dengan guru yang namaya P Anang. Karena dulu pernah mengamuk di kelas. Dulu saya sangat nakal. Saya pernah narget teman sekelas saya. Sampai-sampai saya dipanggil oleh guru karena saya narget. Dan akhirnya aku lulus dari jenjang SD. Saya perpisahan SD di WBL (Wisata Bahari Lamongan). Saya kesana bersama ibu dan adik saya.
                Lalu saya melanjutkan ke jenjang SMP. Saya berpisah dengan teman-teman SD saya. Kemudian saya masuk SMPN 4 BATU yang teletak di gondang, bumiaji. Di SMP saya sangatlah dingin karena berada di kaki gunung. Jadi setiap saya ada kegiatan belajar. Saya selalu memakai jaket karena di daerah sana sangatlah dingin. Disana sangatlah enak. Karena terdapat wisata gratis, yaitu SELECTA. Saya setiap hari JUMAT selalu ke SELECTA. Karena hari JUMAT di SELECTA sepi jadi bebas berenang. Saya masuk SELECTA dengan cara nrabas. Saya lewat kebun orang lalu masuk dengan cara lewat pagar yang bolong. Dulu bermain saya sangatlah extrim, yaitu menggoda lebah. Saya dan teman-teman melempari sapu kearah sarang lebah. Dulu guru saya pernah disengat lebah gara-gara ulah teman-teman. Guru saya kena lebah di bagian kepala. Waktu aku kelas 3 aku pernah diajak keluarga saya ke Jakarta. Untuk pertemuan keluarga disana. Kami berangkat menggunakan kendaraan (bus). Kami diajak jalan-jalan keliling Jakarta. Dan akhirnya aku lulus dari jenjang SMP. Saya perpisahan SMP di WBL (Wisata Bahari Lamongan) lagi.
                Dan akhirnya saya melanjutkan ke jenjang SMA. Kemudian saya masuklah di SMK PGRI 03 MALANG. Saya mengambil jurusan RPL (Rekayasa Perngkat Lunak), karena saya ingin menjadi programmer yang handal dan terpecaya. Pertama saya masuk di kelas RPL-C. Setengah tahun kemudian saya masuk di RPL-B. Di kelas RPL-B saya pernah mengalami cerita yang sangat buruk yaitu (KECELAKAAN). Waktu itu uts (Ujian Tengah Semester) saya mengalami kecelakaan yang sangat parah. Saya mengalami kecalakaan karena salah menerima informasi. Saya kecelakaan akibat mengebut dan akhirnya menabrak mobil cerry. Waktu itu saya tidak sadar sama sekali. Kata orang-orang tubuh saya masuk kedalam mobil bagian belakang. Sepeda saya mengalami kerusakan yang sangat parah. Saya mengalami kecelakaan tersebut dengan teman saya. Kemudian kami dilarikan ke Rumah Sakit Baptis Batu. Saya mengalami luka lebam, kepala saya aboh dan tangan kanan saya patah. Sementara teman saya yang saya bonceng hanya mengalami gigi rompal. Saya masuk rumah sakit selama 3 hari. Saya tidak masuk sekolah selama 5 hari. Selama 1 bulan saya tersiksa karena tangan kanan saya memakai gip. Bukanya sakit tapi gatal, karena saya tidak bisa menggaruk tangan saya. Dan akhirnya 1 bulan kemudian gip saya dilepas dari tangan saya. Dan tangan saya terlihat sangat mengerikan, karena penuh luka.
                Setengah tahun kemudian saya Prakerin (Praktek Kerja Industri). Saya Prakerin di daerah khusus Yogyakarta. Yaitu bertepat di kawasan bantul. Saya masuk di PT. NETINDO SOLUTION GROUP. Saya masuk di bagian divisi IT Development dan Percetakan. Kerjaan kami disana hanya membantu pekerjaan percetakan. Kadang-kadang kami sering membantu sampai lembur. Kami lembur paling malam yaitu sampai jam setengah satu malam. Disana makannanya sangat murah uang Rp. 1000 sudah bisa makan. Kami disana sudah mengelilingi Yogyakara, seperti : pantai parangtritis, pantai depok, tugu, alun-alun selatan, alun-alun utara, benteng, dll. Kami menjalani Prakerin selama 1 tahun. Saya dan teman saya memilih ngekost dari pada ngemest karena ngemest tidak bisa bebas. Di kawasan tempat kost kami penduduknya sangat ramah. Kami di Yogyakarta mempunyai pengalaman yang sangat banyak. Dan setahun kemudian kami kembali lagi ke sekolah untuk melanjutkan pendidikan. Sekian cerita saya.

  


Posted on 00.35 by Unknown

No comments